Senin, 04 September 2017

laporan praktikum struktur hewan MARMUT

I.                   PENDAHULUAN
1.2  Tujuan
-          Mengetahui secara langsung organ-organ dalam yang ada dalam marmut
-          Mendeskripsikan organ-organ reproduksi internal yang ada dalam tubuh marmut
2.2  Dasar Teori
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutupi oleh rambut. Kelenjar mamae dipunyai oleh hewan betina yang tumbuh baik untuk menyusui anaknya. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang dan terbang. Kulitnya terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak (Walker, et al 2014).
Marmut merupakan hewan coba yang mudah diperiksa secara klinis. Hewan ini mudah dipegang dan dikendalikan dan jarang menggigit. Sejak abad ke-17 marmut telah digunakan dalam penelitian biologi. Pada abad ke 19 dan abad ke 20 marmut digunakan dalam penelitian atau sebagai model untuk kondisi medis manusia seperti juvenile diabetes, tuberkulosis, kudis dan komplikasi kehamilan. Sebagai hewan coba, marmut dapat digunakan untuk penelitian ekstensif dalam bidang imunologi, genetik, penyakit-penyakit infeksius, nutrisi, dan gnotobiology (Muliani, 2014).
Mamalia merupakan kelompok yang mempunyai derajat paling tinggi dalam dunia hewan. Semua tubuhnya tertutup kulit yang berambut dan berdarah panas. Sebutan mamalia berdasarkan dengan adanya kelenjar mammae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda. Mamalia memiliki tubuh yang terdiri dari tiga bagian yaitu caput (kepala), cervix (leher) dan truncus (badan). Gigi mamalia dapat berdiferensiasi yang diduga berasal dari reptil sinadom. Mamalia melakukan respirasi melalui paru-paru yang mengandung banyak bagian kecil-kecil. Mamalia mempunyai dua fragmen muscular, pada laringnya terdapat pita suara, dan mempunyai jantung dengan empat ruang yang terbagi secara sempurna menjadi dua serambi dan dua bilik. Lubang genitalia dan anus terpisah baik pada jantan maupun betina (Brotowijoyo, 1993).
Mamalia tubuhnya dapat dibedakan menjadi caput, truncus dan cauda. Caput dihubungkan dengan truncus dan leher. Cauda tidak memiliki homo sapiens ekstern, tetapi masih dimiliki homo sapiens intern yang memiliki vertebrae yang membentuk, walaupun jumlahnya hanya tiga yang mengalami reduksi. Tubuh mamalia dilindungi oleh rambut-rambut. Kulitnya mengandung bermacam-macam kelenjar, di dalam alveolus yang bentuk dan besarnya berbeda-beda dalam dua induk (heterodon), menggali dan berenang. Jari kaki mempunyai cakar, kuku atau telapak. Jantung terbagi menjadi enpat ruangan dengan sekat-sekat yang sempurna. Lengkung aorta hanya satu, yaitu disebelah kiri. Paru-paru relatif besar dan hanya terdapat dalam rongga dada. Sekat rongga tubuh yaitu diafragma yang terletak antara rongga dan perut (Djuhanda, 1992).
Marmut (Cavia porcellus) merupakan hewan dari kelas mamalia yang berdarah panas (homoioterm). Marmut mempunyai suhu tubuh tetap, tidak terpengaruh terhadap lingkungan luar dimana mereka dapat mempertahankan suhu tubuhnya karena didukung oleh rambut yang tumbuh diseluruh tubuhnya. Marmut merupakan anggota mamalia yang berordo rodentia, yaitu ordo hewan pengerat seperti tikus dan kelinci yang mempunyai gigi pemotong seperti pahat dan berguna untuk memotong dan mengerat (Brotowijoyo, 1993). Storer dan Usinger (1997), mengklasifikasikan Marmut (Cavia porcellus) sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Class                : Mamalia
Ordo                : Rodentia
Familia            : Cavidae
Genus              : Cavia
Spesies            : Cavia porcellus

Marmut (Cavia porcellus) mempunyai badan pendek, kuat dengan kaki dan telinga yang pendek. Marmut biasanya tinggal di lubang-lubang dalam tanah atau dalam sarang diantara rumput tinggi. Hidupnya membentuk kelompok kecil tetapi juga kadang membentuk kelompok besar. Badan marmut gemuk, pendek, dan mudah menyimpan panas dengan baik pada suhu rendah dari pada suhu tinggi (Walter, H, 2003).
Marmut mempunyai suhu tubuh tetap, tidak terpengaruh terhadap lingkungan luar (homoitermis) yaitu mereka dapat mempertahankan suhu tubuhnya apabila suhu lingkungan tidak kurang dari 180C dan tidak lebih dari 400C karena didukung oleh rambut yang tumbuh diseluruh tubuhnya. Kulit banyak mengandung kelenjar yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau, dan susu. Hewan ini mempunyai kaki depan yang berjari lima, kaki belakang dengan empat jari dan bercakar, namun tidak memiliki taring. Cavia porcellus mempunyai badan pendek, kuat, dan bertelinga pendek (Brotowidjoyo, 1993). Marmut sebagai hewan pengerat yang memakan dan memotong. Membran nictionas struktur kelenjar susu yang terletak di lipatan paha, alat kelamin luar dan tungkai terdapat pada badannya. Tungkai depan berjari empat dan tungkai berjala tiga (Niraj, 2012).
Cavia porcellus  termasuk ordo rodentia,yang jumlahnya kira-kira 3000 jenis. Telinga marmut dilengkapi daun telinga (pina auricula), pada mulut terdapat labium inferior dan labium superior. Cavia porcellus termasuk ordo rodentia yang merupakan anggota mamalia yang bagian caecumnya berkembang lebih baik dari semua mamalia yang ada dalam satu spesies. Ordo Rodentia mempunyai ciri-ciri antara lain pentadactyl atau jari-jari dengan cakar, berbentuk pahat dan dapat tumbuh terus, tidak ada dentis kanini. Jumlah dentis premoralis variable, mulut sebelah depannya dibatasi oleh bibir atas dan bawah. Bibir atas ditengah-tengahnya bercelah sehingga gigi-giginya terlihat. Gigi marmut pada masing-masing rahang ada dua. Lengan bawah dapat pronasi dan supinasi, sedangkan khususnya untuk genus Cavia memiliki ciri tidak berekor. Uterusnya bertipe duplex, merupakan tipe yang paling primitif dimana bagian kanan dan kiri uterus terpisah oleh adanya vagina pada hewan betina (Walker et al,2014).
Lidah marmut dilapisi oleh selaput lendir dan tonjolan-tonjolan kecil yang banyak mengandung sel-sel indra perasa yang berhubungan dengan saraf. Caecum marmut berfungsi untuk cadangan makanan sementara, sedangkan pankreas berfungsi sebagai kelenjar cerna dan kelenjar buntu yang menghasilkan hormon insulin. Tubuh mamalia pada umumnya dapat dibedakan secara jelas antara caput, cervix, truncus, dan cauda. Mulut, lubang hidung, mata dan lubang telinga pada marmut terdapat pada bagian caput. Telinga marmut dilengkapi daun telinga (pina auricula), pada mulut terdapat labium inferior dan labium superior (Radiopoetro, 2006).
Marmut termasuk dari reptil Sinodon (periodik Triassik) yang giginya berdiferensiasi. Ordo paling besar adalah rodentia, misalnya tandir beaver, tikus dan hewan-hewan kecil yang mempunyai gigi seri sebagai gigi pengerat. Kelenjar pada kulit mamalia antara lain sebacius, kelenjar keringat, kelenjar bau, dan kelenjar mamae. Pernafasan dengan pulmo, laring mempunyai tali suara, muscullus diafragmaticus sempurna memisahkan pulmo dan cor dengan rongga abdominalis. Ordo rodentia mempunyai tubuh kecil, beranggota badan, berjari lima dan berkuku (Satoh, 2007).
 Sistem sirkulasi induk dengan sirkulasi embrio atau fetus tidak berhubungan langsung. Ketika lahir, anaknya menerima secara terus menerus makanan dari induknya dalam bentuk air susu. Pertukaran udara pada mamalia terjadi di paru-paru disempurnakan oleh gerak rongga dada dan diagframa pada mamalia, septum jantung bersifat sempurna, dan memberi empat kamar yang benar-benar terpisah. Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari badan dan ventrikel kanan memompa darah yang kuat ke paru-paru untuk melepaskan karbondioksida dan mengambil persedian oksigen kembali ke atrium kiri dan dipompa keluar dengan kuat ke semua organ dan jaringan tubuh. Sistem pernafasannya yaitu trachea, glottis, dan larynk. Glottis adalah lubang masuk dari pharynk ke trachea. Pangkal trachea yang melebar seperti kotak dinamakan larynk. Bagian ini tidak hanya untuk lewatnya udara saja, tetapi juga berguna sebagai alat suara (Bookhout, 2015).
II.                METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat
Jumlah
Bahan
Jumlah
Alat bedah
1 set
Marmut jantan
1 ekor
Nampan wadah
1 buah
Tissue
Secukpnya
Toples
2 buah
Kloroform
Secukupnya
Jarum pentul
4 buah
Kapas
Secukupnya




2.2. Prosedur Kerja
Text Box: -	Diamati morfologi luarnya 
-	Dibius 
-	Dibedah 
-	Diamati organ dalam 
-	Difoto 
Text Box: Marmot Jantan 



Text Box: Hasil
 





III.             HASIL PENGAMATAN
No
Foto Pribadi
Literatur
Keterangan

1.
1.       
Morfologi Luar

(Sumber: Dok.Pribadi,2017)


(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Mata (organon visus)
b.      Daun telinga (pinna auricularis)
2.

(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Nares (Lubang hidung)
b.       Mulut (Rima Oris)
3.

(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Insisivus (gigi seri)
4.
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)
(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Badan (truncus)
b.      Anggota gerak (ekstremitas)
c.       Lekuk perineum

5.
Alat Kelamin Jantan
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI1I0p9IGLmVTJ1ND2oWYbpDKpuVbvrVPx7gsm0ATVT9Xp8qoInEEUz1VXy4YIIFphSudNjQuClH6hHxv5JakP1LZfclOeyTW02UgwEuoe2c6GXwDI10tu05_9RDJEW1gKtsp5l3LvMqnu/s320/3_sex142male.jpg
(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Alat kelamin eksternal jantan
6.
Alat Kelamin Betina
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgknl2vRaRa3ZxPpeRGWhmcDzAW99faBgvs0oCrGOtU0MnEExQbx1BiYmNVSzvQMoghZNBh_oce6ZSE4Ea3hxNFWrpepSUZXvFZKIXIW3RjHx2LECVW8hST1EOrRkCzY_2UgrpbSJGFrVhz/s1600/adultfemale.bmp1.jpg
(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Alat kelamin eksternal betina
7.
Puting Susu Pada Betina
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Yudhi, 2016)

a.       Puting susu

8.
Organ Dalam
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn_3pv5D9vHfLeUC5IoT1DXH9KxSt6PkafHzKoV_J8USG7BDXK0wl_31GtK3ckmdfl-NK51Y_AlA09TYc4LJNoWZuKT-f6jIKPuewOqNBDh7_oR5kZ9og33pbbIyKJPVnpQcSn1PkIlNuD/s1600/situs+viserum+marmot.jpg

(Sumber: Ferry, 2013 )
a.       Jantung
b.      Paru-paru
c.       Hati
d.      Lambung
e.       Usus halus
f.        Usus besar
g.      Kandung kemih
h.      Ogan reproduksi
i.        Ginjal
9.
Hati
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihvqtyPOk2Y97giyw33nOXrDbguhxBPE1y618LBI_RWxPyx9EEt3DtsFo-rte8riq7B1-ZLgbnxROCUmAfUhF38QX48j3PotqdKFqWv8cPu4qboT7Gh1wU-M9PWO3Z_nDtadr2yeik0lc/s1600/6.png
(Sumber: Ria, 2011)

Hati berfungsi untuk menetralisir racun dalam tubuh.

10.
Jantung
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYPWcJFRJNlw7UPe1grPYeH-6ExlnrE2iIG-3iEVxkLAqsihta9QyQ8WV2Y6afVVl6-Ngl3FJPTiDDxcuVDfv9V4krP-p9Up0hUjqrg1gVkvNo-lMKNTSo5vnlYpRkS_FpNYAoViODVc/s1600/5.png
(Sumber: Ria, 2011)

Jantung berfungsi untuk memompa darah .
11.
Paru-Paru
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxYLP05Hhzunzip4ABF83CO0QbetWRSwErcsSQ6BoLUw_JqobG6rM4ZA4mRmSKqcbeO8E_UvHegj71BBmHXa5O9Mgaq8iVLAKn7zY_6JDMaR7YsVFfydRcTWNEKA13F7-fUEj5sWgmLzo/s1600/8.png
(Sumber: Ria, 2011)

Paru-paru sebagai sistem pernapasan, pergantian O2 dan H2O.
12.
Ginjal
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKEO2sde6JyVpX1QBUuXTbQecfCJ2pXY8k8T6t71YVY_Q1k6AWscWd5OB5dMtFYM3Lv3LEiRbc79_PmnlcIrIlVsdar0RTCUToNCacWpjhEYKPiypockKpBfAZrAAXh5ra1_EOjCXomNM/s1600/10.png
(Sumber: Ria, 2011)

Ginjal berfungsi sebagai alat eksresi, penyerapan dan penyaringan darah.



13.
Usus Halus
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Ferry, 2013 )

Usus halus berfungsi untuk pengenceran dan penyerapan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
14.
Usus Besar
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)


(Sumber: Ferry, 2013 )

Usus besar berfungsi untuk memproses sisa-sisa makanan yang idak dapat dicerna atau diserap.
15.
Lambung
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Ria, 2011)

Lambung sebagai salah satu organ pencernaan.
16.
Kantung Kemih
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXuHrtRgxGQokTjqFy70pBBcFzOpwN5SOTczPflPr2PQGOOwo3xOblvGufVmgqJRPSlBmOH6CMXyK-0z9V_wTup8pppFEDny0BxvCHZQ1oFvRvih72OcP-UiZycJK9f2Qh3sAR7mTtZ_du/s1600/sistem+urogenitalia+marmot.jpg
(Sumber: Ferry, 2013 )

Kantung kemih berfungi untuk menampung urine sementara.

17.
Uterus
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXuHrtRgxGQokTjqFy70pBBcFzOpwN5SOTczPflPr2PQGOOwo3xOblvGufVmgqJRPSlBmOH6CMXyK-0z9V_wTup8pppFEDny0BxvCHZQ1oFvRvih72OcP-UiZycJK9f2Qh3sAR7mTtZ_du/s1600/sistem+urogenitalia+marmot.jpg
(Sumber: Ferry, 2013 )

Ureter berfungsi sebagai tabung fibroskular yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.
18.
Organ dalam kelamin jantan
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Ferry, 2013 )

Alat kelamin jantan berfungsi sebagai organ dalam reproduksi jantan.
19.
Ovarium
(Sumber: Dok.Pribadi,2017)

(Sumber: Ferry, 2013 )

Alat kelamin betina berfungsi sebagai organ reproduksi betina, untuk memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon.




IV.             PEMBAHASAN
Storer & Usinger (1997), mengklasifikasikan Marmut (Cavia porcellus) sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Class                : Mamalia
Ordo                : Rodentia
Familia            : Cavidae
Genus              : Cavia
Spesies            : Cavia porcellus

Pada praktikum kali ini mengamati morfologi luar dan dalam yang ada di tubuh marmut. Hasil pengamatan morfologi luar pada marmut yaitu tubuh marmut terdiri dari caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), extrimitas (anggota badan), dan cauda (ekor). Caput terdiri dari mulut, lubang hidung, mata dan daun telinga. Pada truncus terdapat alat kelamin, lekuk perineum, dan puting susu. Hal ini sesuai dengan perrnyataan menurut Manter (1999), caput marmut terdiri atas rima oris, nares externa, mata dan telinga. Rima oris (mulut) dibatasi oleh labium inferior (bibir bawah) dan labium superior (bibir atas) yang bercelah sehingga tampak incisivi (gigi seri). Nares externa (lubang hidung), letaknya dorsal dari rima oris. Sekitar nares externa dan rima oris terdapat vibrisae (rambut-rambut peraba) yang juga terdapat di sekitar mata. Mata marmut dibatasi oleh palpebra superior (kelopak mata atas) dan palbebra inferior (kelopak mata bawah), dan pada sudut mata sebelah anterior terdapat membrane nictitans. Telinga mempunyai pinaauricula (daun telinga), sedangkan membran tympani (selaput gendang pendengaran) terletak pada rongga telinga tengah. Truncus marmut terbagi menjadi thorax (dada), sepasang extrimitas anterior yang berjari (digiti) empat, abdomen (perut), dan extrimitas anterior yang berjari tiga. Didekat anus terdapat lekuk perineum yang memiliki kelenjar bau yang berfungsi untuk menarik perhatian lawan jenis. Hal ini sesuai dengan pembahasan menurut Jasin (2002), bagian yang menarik pada marmut adalah cara hewan ini untuk menarik lawan jenisnya, yaitu dengan cara menyebarkan bau yang dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya posterior dari penis ayau vulva, peristiwa inidisebut hedonik.
Pada morfologi organ dalam didapat 10 organ dalam tubuh marmut yaitu jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar), ginjal (ren), lambung, usus halus, usus besar, kantung kemih, uretra, alat kelamin jantan, ovarium (pada marmut betina). Hal ini sesuai dengan pembahasan menurut Radiopoetro (2006), Jantungnya terdiri dari 4 ruang masing-masing terpisah yang terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel. Sistem pencernaan Marmut terdiri dari esophagus, gastrum yang terdiri dari pars cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus buntu), colon (usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke atas), colon descendens (yang mengarah melintang), colon descendens ( yang mengarah ke bawah) dan colon zigmoideum ( colon terakhir), rectum merupakan usus akhir dari kotoran (feses) yang di keluarkan melalui anus. Hepar ( hati), terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea ( kantong empedu). Pancreas, letaknya di antara duodenum yang berbentuk huruf U. Lien ( limpa) letaknya dekat dengan lambung, berwarna merah seperti keping biji kacang. Menurut Storer (1997), sistem pencernaan Marmut terdiri dari esophagus, gastrum yang terdiri dari pars cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus buntu), colon (usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke atas), colon descendens (yang mengarah melintang), colon descendens (yang mengarah ke bawah) dan colon zigmoideum (colon terakhir), rectum merupakan usus akhir dari kotoran (feses) yang di keluarkan melalui anus. Hepar (hati), terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea (kantong empedu).
Sistem urogenitalis pada C. porcellus meliputi sistem ekskresi dan sistem genitalia. Sistem ekskresi tersusun atas ginjal, ureter, dan uretra. Sistem genitalia betina pada marmut tersusun atas beberapa organ. Ovarium, tuba falopi, oviduct (Weichert, 2004).  Sistem genitalia jantan meliputi testis bulat terdapat dalam scrotum, ductus defferents, epididymis organ yang melekat pada testis yang tersusun atas caput epididymus, corpus epididymus, dan cauda epididymus dan ductus defferents, berpasangan berjalan ke sebelah dorsal dari vesica urinaria dan bermuara pada urethra dilanjutkan ke dalam penis. (Djuhanda, 1992).
Perbedaan yang paling jelas antara jantan dan betina adalah alat kelamin yang berbeda dan puting susu yang terdapat pada marmot betina. Hal ini sesuai dengan pembahasan menurut Schuamer (2013), alat kelamin jika dipencet keluar berarti jantan, sedangkan untuk betina tidak demikian ,untuk jenis kelamin betina memiliki ciri khusus dengan jumlah puting susu 2 sampai 4 buah hal ini perlu dipahami karena marmut yang produktif bisa melahirkan anakan lebih dari 2 ekor sehingga jumlah payudara mencukupi untuk mensuplay susu.
Setiap organ mempunyai fungsi nya masing-masing. Hati berfungsi untuk menetralisir racun dalam tubuh, Jantung berfungsi untuk memompa darah, Paru-paru sebagai sistem pernapasan, pergantian O2 dan H2O, Ginjal berfungsi sebagai alat eksresi, penyerapan dan penyaringan darah, Usus halus berfungsi untuk pengenceran dan penyerapan makanan yang masuk ke dalam tubuh, Usus besar berfungsi untuk memproses sisa-sisa makanan yang idak dapat dicerna atau diserap, Lambung sebagai salah satu organ pencernaan, Kantung kemih berfungi untuk menampung urine sementara, Uretra berfungsi sebagai tabung fibroskular yang mengeluarkan urine dari kandung kemih, Alat kelamin jantan berfungsi sebagai organ dalam reproduksi jantan, Alat kelamin betina berfungsi sebagai organ reproduksi betina, untuk memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon.
Ketika dilakukan pembedahan, organ pertama yang di ambil adalah jantung karena letaknya yang paling atas dilindungi oleh tulang rusuk, kemudian paru-paru di belakang jantung dan di belakang  paru-paru ada pankreas. Kemudian diambil bagian hati letaknya di bawah jantung, lalu lambung dan usus yang menyatu berada di bawah hati. Setelah lambung dan usus di angkat, terlihat bagian ginjal yang berada dibelakang hati dan usus. Uretra dan organ reproduksi letaknya ada di bagian paling bawah.



V.                KESIMPULAN
·         Pada praktikum ini praktikan dapat mengetahui organ-organ dalam yang ada di tubuh marmut yaitu ada jantung(cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar), ginjal (ren), usus halus (intesnium tenue), usus besar (intesnium crasum), lambung, uretra, dan alat kelamin jantan.
·         Pada organ reproduksi jantan yang eksternal dapat terlihat dengan jelas yaitu sedikit menonjol dari permukaan, sedangkan organ reproduksi betina tidak. Pada organ reproduksi internal, pada jantan terlihat adanya saluran-saluran, penis dan testis. Pada betina terlihat memiliki ovarium yang sepasang.



DAFTAR PUSTAKA
Bookhout, G Cazlyn .2015. The Development Of The Guinea Pig Ovary From Sexual Differentiation To Maturity. Journal Of Morphology. 77(2) : 233-263.
Brotoatmojo,. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Brotowidjoyo, M. D. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga.Jakarta.
Djuhanda, T. 1992. Anatomi Dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Amrico. Bandung.
Jasin, Maskoeri.2002. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Jaya. Surabaya.
Manter, H. W. and Miller. 1999. Introduction to Zoology. Harper and Brothers. New York.
Muliani Hirawati, 2014. Perubahan Tinggi Sel Epitelium Villi Ventrikulus Marmut (Cavia Porcellus L.) Setelah Pemberian Teh Hijau. Jurnal Anatomi Dan Fisiologi.22(1),: 30 – 45.
Niraj, C. B. & Vardhan, H. B. 2012. Impact Of Moringa Leaves On Erythrocytes Maturation In A Mammal Caviaporcellus. Department Of Zoology Veer Kunwar Singh University Ara Bhojpur Bihar. India.
Radiopoetro.2006. Zoologi. Erlangga. Jakarta.
Satoh, Kazuhiko. 2007. Comparative Functional Morphology Of Mandibular Forward Movement During Mastication Of Two Murid Rodents, Apodemus Speciosus (Murinae) And Clethrionomys Rufocanus (Arvicolinae). Journal Of Morphplogy. 231 (2)  : 131-142.
Schuamer, James. 2013. Equine Medicine, Surgery, and Reproduction Second Edition. Sunders elsvier. New York.
Storer, T. I. & Usinger, R. L. 1997. General Zoology. Mc Graw-Hill Company Inc. New York.

Walker, L. I., Soto, M. A. & Spotorno, Á. E. 2014. Similarities And Differences Among The Chromosomes Of The Wild Guinea Pig Cavia Tschudii And The Domestic Guinea Pig Cavia Porcellus (Rodentia, Caviidae). Journal Of The American Animal Hospital Association. 33 (3) : 197-204.

Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 2003. Biology Of The Vertebrates. The Macmilan Company. New York.

Weichert, C. K. 2004. Element of Chordata Anatomy 4th  Edition. Mc. Graw-Hill Publishing Company Limited. New Delhi.

Daftar pustaka literatur
Ferry Dwireastuhendra.2013.  Laporan Praktikum Struktur Hewan Tentang Marmot. Diakses di http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-struktur-hewan.html. [pada tanggal 25 Maret 2017]. [pukul 13.18 WIB].
Ria Agustina.2011. Anatomi Marmut (Mus musculus). Diakses di http://riaagustina2011.blogspot.co.id/2016/06/anatomi-marmut-mus-musculus-hasil-bedah.html. [pada tanggal 25 Maret 2017]. [pukul 13.16 WIB].
Yudhistira. 2016. Memelihara Marmut Intensif [Cara Beternak Marmut]. Diakses di http://yudhis13.blogspot.co.id/2016/02/memelihara-marmut-cara-beternak-marmut.html. [pada tanggal 25 Maret 2017]. [pukul 13.26 WIB].